Dalam diam kubermenung
Mencoba kembali pada setiap jejak langkah yang pernah ditapi oleh kaki ini
Ya, walau aku sendiri sadar bahwa tak semua jejak itu masih menyisakan bekas.
Tetap saja sedaya mampu pikiranku, terus ku coba bermenung
27 tahun silam.. Ya, data berbicara bahwa pada saat itulah
Allahku menghadirkan ragaku sebagai salah satu pengisi bumi.
Entah apa maksudNya.. aku juga tak tau
Yang pasti, saat itu aku ada
Waktu berjalan tanpa ada yang bisa menghentikan
Raga kecil pun beranjak tumbuh
Anak-anak, remaja, dan dewasa
Kecil, beranjak besar dan terus bertumbuh
Banyak kisah yang berlalu mengisi setiap waktu
kadang berakhir pilu, tapi tak jarang pula berujung dengan senyum yang syahdu
Banyak jalan yang mengisi ayunan langkah
Kadang gontai, kadang gagah berderap
Banyak alunan harmoni kehidupan mengisi ruang pendengaran
Kadang mendayu dan membuat hati tersipu, tapi tak jarang berguncang bak genderang perang yang memekakkan.
Ribuan sentuhan melekat disisi indra peraba
Kadang membuat lelap, kadang pula membawa pada keniscayaan, tak berasa
Ribuan goresan kisah kehidupan menghampiri pandangan
Kadang membuat ceria, tapi sering juga berujung duka dan fatamorgana
Hidup penuh warna dan nuansa..
Hidup dan kehidupan akan melaju, tanpa ada yang mampu menghalangi
Penuh warna dan nuansa
Aku pun takluk dan tak punya daya
Tapi aku tau, aku punya Dia
Yang mampu memberi warna dan nuansa
Sehingga hidup dan kehidupan jauh lebih bermakna
Ya, Dia sang pemberi dan penguasa kehidupan
Ku tak perduli apa rasa angin kehidupan yang akan menerpaku
Aku tak perduli apa warna kehidupan yang menghampiriku
Aku tak perduli apa akhir dari setiap langkah kakiku
Karena aku tau...
Aku punya Dia yang akan selalu membentengiku
Aku punya Dia yang selalu menghiasi hidupku
Aku punya Dia yang selalu melindungi dan menuntun setiap langkahku
Sehingga hidupku bernuansa, berharmoni dan penuh melodi yang menghangatkan hati
Terima kasih ya TUHAN
Buat karyaMu 27 tahun yang silam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar