Perayaan Natal yang kami lakukan memang tak lebih dari sebulan. Namun kami
rindu Roh Natal yang membawa kedamaian, sukacita dan kasih itu terus bertiup
sepanjang hidup. Kidung Natal yang kami nyanyikan memang hanya berdurasi
singkat, namun kami rindu gaungnya tetap mengisi relung hati kami sepanjang
usia. Memang, peran gembala, majus dan para malaikat sudah selesai dilakoni di
pentas perayaan Natal, tapi kami berharap karakter dan semangat pembawa
sukacita serta damai sejahtera itu merekat erat pada setiap pribadi. Inilah kerinduan
yang kami miliki, yang mebuat kami berani merayakan Natal di tengah-tengah keterbatasan
kami.
Perayaan Natal di Timur Borneo dimulai di
Kota Beriman: Balikpapan, pada hari Sabtu, 8 Desember 2012 melalui Perayaan
Natal Seksi Sekolah Minggu GKPS Balikpapan. Disini, anak-anak Sekolah Minggu
tampak begitu ceria dengan pakaian dan asesoris
Natalnya yang –mungkin- baru dibeli orang tuanya. Berita Natal telah ‘menyihir’ para generasi penerus gereja
yang masih penuh dengan keterbatasan ini mengerahkan segenap kemampuannya untuk
menyampaikan pesan Ilahi bahwa Kristus Sang Juruslamat telah lahir.
Bagi kami, inilah sejatinya Natal! Natal yang mengubah seseorang menjadi
pribadi yang mau memberi diri untuk memberitakan keselamatan Kristus. Apa yang
terjadi pada peristiwa Natal lebih dari dua milenium yang lalu kini terulang di
Timur Borneo. Tentu kita masih ingat dengan para gembala yang jauh dari kesan ‘mapan’ namun mau memberi diri memberitakan
kebesaran Kristus yang lahir itu (Lih. Luk. 2:17-20). Inilah lawatan Allah yang
kami rasakan kala itu. Allah ‘menggelitik’
jiwa sadar dan iman kami, agar dikemudian hari kami memiliki kemauan yang
mengakar untuk menjadi saksiNya ditengah-tengah keterbatasan kami.
Sedikit melirik ke belakang, ternyata semuanya itu adalah
buah karya naposo, yang notabene adalah para karyawan dan
mahasiswa yang diakhir tahun biasanya disibukkan dengan deadline pekerjaan dan persiapan ujian-ujian di kampus
masing-masing. Ternyata Terang Natal telah menstimulasi
para tunas muda gereja ini menjadi pribadi yang lebih berhikmat. Kembali, impact kelahiran Kristus terulang
disini! Ini mengingatkan kami akan pengalaman Para Majus yang diberi hikmat
oleh Allah untuk memilih jalan lain untuk pulang ke Timur, sehingga luput dari
kejaran sang Herodes (Lih. Mat. 2:12). Dan dengan demikian berita Kristus terus
berlanjut. Natal kali ini ternyata tak hanya mengajarkan kami akan arti
pentingnya memberi diri dalam mewartakan Kristus, tetapi juga mengajarkan bahwa
didalam kemauan itu Allah akan bekerja dengan memberi hikmat sehingga
membaralah semangat, kerjasama, kreativitas dan inovasi yang tiada henti.
Esok harinya, Minggu, 16 Desember 2012, gema Natal kembali bergaung di GKPS
Balikpapan melalui Perayaan Natal Seksi Pemuda. Memang, formula acara dan
persembahan dalam perayaan Natal ini tak jauh berbeda dengan apa yang telah
dipersembahkan Pemuda GKPS di Samarinda pada hari sebelumnya. Akan tetapi, kali
ini Natal memberikan pesan plus bagi
kami. Betapa tidak, gita pujian Natal tak hanya berkumandang dari mulut Pemuda
GKPS, tetapi juga dikumandangkan oleh para Pemuda Gereja tetangga (HKBP dan
GKPI) yang hadir dalam Perayaan Natal itu. Bagi kami adalah fakta yang
membelajarkan! Natal telah menyatukan kepelbagaian dan membentuk harmoni pujian
yang luar biasa. Mungkin, inilah yang terjadi pada Natal lebih dari dua milenium
yang lalu, dikala kepelbagaian (malaikat, bala tentara sorga, gembala, orang
Majus) dipersatukan oleh Natal sehingga berpadu membentuk harmoni pujian
sukacita yang luar biasa. Kami merasa bahwa ini juga adalah lawatan Allah yang
luar biasa bagi kami. Keberadaan GKPS di Timur Borneo ini meniscayakan realita
heterogenitas. Allah telah melawat kami sekaligus memberikan pencerahan bahwa
kepelbagaian bukanlah lampu merah
bagi pewartaan Injil Kristus. Doa kami, melalui lawatan Kristus kepada kami
pada Natal kali ini, memantapkan langkah kami untuk terus memberitakan Injil
kepada segala makhluk (Mrk.16:15).
Seminggu kemudian kumandang Natal diperdengarkan oleh Seksi Bapa dan Seksi
Wanita. Nyanyian Hari Ibu (Mothers Day)
dipadu dengan genderang Natal. Di dua tempat yang berbeda (Balikpapan dan
Samarinda), dalam waktu yang bersamaan,
kumandang Natal diperdengarkan. Perayaan Natal, yang dilaksanakan dalam
kebersamaan seksi bapa dan seksi wanita, sekaligus tepat pada perayaan hari ibu
bukanlah suatu hal yang kebetulan bagi kami! Ini adalah bagian dari rencana
Allah untuk membentuk kami. Ditengah maraknya fenomena KDRT dan
ketidakharmonisan Rumah tangga, Natal disini hadir dan mencoba menatang
fenomena itu. Natal memperlihatkan bahwa bapa
dan inang ternyata mampu duduk
bersama dalam mepersiapkan dan melaksanakan pujian Natal yang indah bagi
kemuliaan Tuhan. Dan kami percaya, kebersamaan dan harmoni pujian itu tidak
hanya berhenti sampai di gerbang gereja, akan tetapi dapat terus menyala di
setiap rumah tangga. Natal ini, seolah menepis fenomena KDRT dan
ketidakharmonisan itu. Keyakinan kami, Natal kali ini adalah cara Allah melawat
sekaligus memberi pesan damai bahwa sejatinya bapa dan inang adalah mitra sejajar
yang dipersatukan Allah, yang hidup dalam kesatuan kasih (Kej. 2:18; Mat.
19:5-6; Mrk. 10:7-8; 1 Kor. 6:16; Ibr. 13:3).
Inilah sekelumit cerita
sukacita dan harapan kami dalam Natal 2012 dai Timur Borneo ini. Dari hati yang
terdalam, kami memanjatkan Pujian yang sebesarnya kepada Allah yang telah
bersedia melawat kami dai akhir tahun ini, dan kami percaya, itu akan
berlangsung sepanjang masa. Terimakasih buat seluruh Jemaat yang telah bersedia
menjadi pembawa berita Natal dari Allah untuk kita. Kiranya damai Natal terus
menyala dalam hati kita...
Salam Natal dari Timur Borneo...
Tulisan Ini Telah Dimuat di AB GKPS Edisi 466 Februari 2013 (Hal. 34-35)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar